Kamis, 03 Maret 2016

(Repost) Mengubah Ending

Hai, people! Masih dalam rangka meng-update postingan di Kikiographs, aku masih akan me-repost FF (Flash Fiction) yang dulu kala pernah kubuat. Di postingan sebelumnya (FF 100 Kata dengan Tema Ulang Tahun), aku baru saja me-repost dua FF yang pernah kubuat untuk ikut GA (Giveaway) yang sekaligus itu juga FF pertamaku. Dari ikut GA, aku jadi tertarik untuk menulis FF lainnya dan akhirnya gabung di MFF (Monday Flash Fiction). Sekarang memang sudah tidak aktif lagi di sana. Tapi ada keinginan untuk kembali aktif.

Baiklah, kita skip bagian yang itu. Di postingan kali ini, akan ada dua FF yang ku-repost. Namun sebenarnya ini bukan FF yang utuh. Hanya cuplikan adegan di bagian akhir sebuah dongeng yang cukup popular di kalangan pembaca semua. Kedua fiksi ini juga kubuat untuk diikutkan ke sebuah GA yang lagi-lagi belum kumenangkan, haha. Tantangan dar GA-nya adalah mengubah ending dari dongeng Putri Salju dan Malin Kundang. Makanya ini bukan FF yang utuh karena aku hanya nulis ending-nya saja. Tapi, asiklah untuk dibaca, haha.

Yuk mari, saatnya membaca ending yang kuubah dari dua dongeng itu. May you enjoy them. :D

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Mengubah Ending Putri Salju

sumber

Pangeran menatap sang Putri yang tengah terbujur kaku di atas sebuah pembaringan batu, lalu dengan penuh kasih ia mencium lembut bibir sang Putri.

Perlahan mata sang Putri terbuka, jemarinya merangkul leher sang Pangeran, lalu "kraus!"

Pangeran tak kuasa menahan dan menjerit kesakitan karena bibirnya habis dilahap sang Putri hingga tak bersisa.

Ternyata racun dari apel sihir yang telah dimakannya telah mengubah sang Putri menjadi zombi spesies baru. Cantik di luar, ganas di dalam!

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Mengubah Ending Malin Kundang

sumber

Malin menyandarkan kapalnya, lalu berjalan menyusuri pantai menuju kampungnya dulu. Ketika ia telah tiba di depan sebuah rumah, seorang perempuan setengah baya menghampirinya dengan mata berbinar.

Malin pun segera menyongsong perempuan yang tak lain adalah Ibunya itu dengan tidak kalah bahagianya.

"Malin, ayo kita abadikan dulu pertemuan kita ini," ucap sang Ibu dengan lembut sembari mengeluarkan tongsis dan smartphone-nya yang masih terlihat baru itu.

"Satu, dua, cheese!"

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hihi, itulah versi mengubah ending yang kubuat. Tentunya masih banyak diluar sana yang mampu mengubah ending dua kisah ini dengan lebih baik. Untuk sementara (minggu ini) selesai tugasku meng-update postingan di blog ini. Sudah ada rencana, sih, untuk minggu depan. Semoga aku tidak lagi terserang rasa malas untuk memulai. Dan semoga masih ada waktu dan kesempatan, tentunya.

Okelah, aku tutup dulu postingan minggu ini. Enjoy your day. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar